Penjajah Belanda, melalui pak Boediman, telah membuat "rencana besar" bagi Sumberagung. Itulah sebabnya, walaupun berada di wilayah yg sangat terpencil dan terisolasi, melalui misi Zending, telah dibangun Rumah Sakit, Sekolah hingga tingkat SMA, dan Gereja sangat besar dan lengkap. Misi Zending juga telah berhasil membuat hampir 100% populasi bertobat dan dibaptis. Patok titik penambangan juga telah di tanam. Rawa sudah dikeringkan. Hukum juga sudah diberlakukan dengan sangat ketat. Namun semua rencana sangat besar itu telah gagal. Tan tik telah mutung dan kabur, bersamaan dengan itu, kebijakan pemerintah pusat penjajah juga berubah. Belum sempat melakukan aktivitas tambang, tentara Jepang masuk dan membumihanguskan apa saja yang ditemuinya, termasuk sekolah, rumah sakit, gereja dan bahkan rumah tinggal pak Boediman. Penduduk setempat beribadah dengan sembunyi-sembunyi. Belum sempat pulih secara psikologis, timbul kekacauan Gestok, maka habislah sudah misi Zending di Sumberagung.....
Namun kalau saja "rejim orde baru" tidak jatuh, maka wilayah Sumberagung telah menganga hancur total tak berpenghuni layaknya wilayah bekas tambang Freeport di Papua. Namun Tuhan berbicara lain.............walaupun pemetaan ulang sudah dilakukan, blue print lengkap ditangan, namun semua itu gagal dilakukan...........
Dengan terekposnya tulisan saya ini, ditambah korupnya pejabat di negeri ini, plus situasi yang serba tidak pasti, akan terbuka kemungkinan penghancuran total kampung halaman saya oleh aktivitas tambang. Namun saya tidak kawatir, karena blue print pemetaan tambang saat ini ada pada orang yang sangat jujur dan berdedikasi sangat tinggi, sehingga tidak akan jatuh ketangan investor jahat. Setidaknya penghancuran total kampung halaman saya akan tertunda lagi........
Semoga semua makluk berbahagia, Tuhan memberkati kita semua......
....to be continue.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar