Kabupaten Tulungagung beribukota di Kecamatan Tulungagung, yang terletak tepat di tengah Tulungagung. Kabupaten Tulungagung terbagi dalam 19 kecamatan, 257 desa, dan 14 kelurahan
Pegunungan kidul merupakan deretan pegunungan yang membentang sebelah selatan pulau jawa. Pegunungan kidul merupakan gunung yang mengandung batu kapur. Dalam prosesnya batu kapur yang berumur jutaan tahun menjadi marmer.
Pegunungan kidul merupakan deretan pegunungan yang membentang sebelah selatan pulau jawa. Pegunungan kidul merupakan gunung yang mengandung batu kapur. Dalam prosesnya batu kapur yang berumur jutaan tahun menjadi marmer.
Penambangan Marmer di Campurdarat
Marmer adalah batuan kristalin kasar yang berasal dari batu gamping atau dolomit. Marmer yang murni berwarna putih dan terutama disusun oleh mineral kalsit.
Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi.
Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru dan keteraturan butir. Marmer Indonesia diperkirakan berumur sekitar 30–60 juta tahun atau berumur Kuarter hingga Tersier.
Tulungagung adalah salah satu penghasil marmer terlama di Indonesia.
Selain menjadi marmer batu kapur merupakan bahan utama pembuatan semen. Untuk di Tulungagung masih sebatas wacan untuk dijadikan sebuah industri semen.
Letak Tulungagung yang rendah merupakan tampungan air dari aliran sungan Brantas, sehingga Tulungagung merupakan daerah banjir. Sebagian wilah Tulungagung merupakan Rawa rawa.Selain itu wilayah Tulungagung banyak sumber mata air yang tersebar di berbagai wilayah. Untuk mengurangi debit air yang besar dan menghindari banjir pada jaman Penjajahan Jepang diadakan proyek pembuatan terowongan nyama yang menembus pegunungan kidul sampai samudera Hindia.
Pintu masuk terowongan Nyama
Pintu Keluar air Terowongan Nyama
Peta Terowongan Niama/Nyama di Jawa Timur,Niama,Tulungagung/map.google
Proyek pada jaman Soeharto adalah irigasi Lodagung ( Lodoyo/Blitar-Tulungagung ). Kedua proyek ini membawa dampak yang besar bagi Tulungagung terutama daerah yang dulu rawa sekarang menjadi persawahan dengan sistem irigasi modern. Berbagia potensi pertanian tumbuh diTulungagung terutama munculnya industri Rokok di Tulungagung karena pertanian tembakau tumbuh pesat.
Proyek Terakhir di Tulungagung adalah pembangunan bendungan Wonorejo.
Bendungan Wonorejo adalah bendungan yang terletak di Desa Wonorejo, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Letak dari pusat kota diperkirakan sejauh 12 kilometer. Dengan kapasitas sekitar 122 juta meter kubik, Bendungan Wonorejo menjadi salah satu bendungan terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.
Bendungan Wonorejo diresmikan pada tahun 2001 oleh Wakil Presiden Indonesia pada tahun tersebut, yaitu Megawati Sukarnoputri, setelah dibangun selama hampir 9 tahun sejak 1992. Bendungan Wonorejo memiliki fungsi penting sebagai salah satu pusat tenaga listrik dan sumber air minum di Provinsi Jawa Timur. Bendungan ini juga berfungsi sebagai sarana untuk pencegah banjir di Tulungagung yang dulu sering melanda kota tersebut, bersama Bendungan Neyama di Kecamatan Besuki.
Kini, Bendungan Wonorejo juga berfungsi sebagai salah satu objek wisata andalan Kabupaten Tulungagung selain Pantai Popoh. Beberapa sarana akomodasi telah dibangun di sekitar Bendungan Wonorejo, salah satu yang besar adalah Swa-Loh Resort.
Bendungan Wonorejo