Senin, 30 Mei 2011

Cerita Tan Tiek Siu (V)

VI Tan Tik Sioe Anak Raja Soerakarta Dari Selir Ke 13 Dari China.

Syahdan, pada masa pasca agresi militer Belanda ke 2, datang ke Sumberagung(kampung saya) serombongan orang yang mencurigakan, yang mengaku-ngaku sebagai utusan Raja Surakarta lengkap dengan bukti-bukti tertulis, bahkan ada surat khusus yang menyatakan bahwa Tan Tik Sioe adalah anak raja Surakarta dari selir yang ke 13 yang berasal dari China yang terpaksa harus dititipkan kepada pengelola perkebunan penjajah tersebut karena situasi di keraton yang sedang tidak nyaman. Dan mereka mengaku diutus rajanya untuk mengivestigasi warisan anaknya untuk diambil pulang ke Surakarta. Namun, upaya tipu-tipu ini dengan mudah diungkap karena mereka ternyata hanya tertarik pada "master karya sastra Tan Tik Sioe" saja dan ketiga titik "triangulasi", bukan yang lain. Akhirnya para "utusan" sang raja tersebut pulang dengan dukacita karena tidak mendapat apa-apa dan semua rencananya gagal total !! [disinyalir mereka adalah kerabat tokoh ini yang tinggal di Surabaya dan sekitar Surakarta yang sudah kehilangan akalnya karena sudah tidak mungkin lagi bertemu tokoh ini, atau bisa jadi, mereka adalah utusan perusahaan tambang milik Belanda untuk mencari blue print pemetaan area tambang]
.
Beberapa buku karya Tan Tik Sioe yang disimpan Mbah Iskak yang tidak terlalu penting konon "diambil paksa" oleh salah satu pembantunya berinisial PR, ia adalah salah seorang guru SDN II Sumberagung yang memang terkenal "rakus" di kampung saya. Ia berhasil mengambil buku-buku tersebut ketika kesehatan Mbah Iskak sedang berada pada situasi "genting" saat menjelang ajalnya, tatkala semua orang sedang "panik". Tapi karena ia gagal mempelajari buku-buku tersebut lantas ia menjualnya kepada seorang kolektor buku kuno dari luar kota. Tidak lama kemudian PR menemui ajal secara tragis !!
.
VII Situs Danau/Rawa Remang Dan Goa Pasetraan Gondo Mayeet
.
Konon, Tan Tik Sioe memang begitu sakti, dan semua ini diakui oleh anak-anak Eyang sendiri. Bahkan kesaktianya dianggap tuntas karena ia memang mampu hidup selibat/lajang dan dapat menjauhi bersetubuh dengan perempuan sebagai tuntutan pengamal ilmu sabda yang memang tidak dapat dipenuhi oleh anak-anak Eyang sendiri.
.
Bahkan konon, ia menutup sumber mata air yang sangat besar yang menjadi cikal bakal nama kampung saya yaitu, "Sumber Agung" [ Sumber = mata air, Agung = besar ] yang sekaligus sebagai satu-satunya pemasok air bagi Danau/Rawa Remang yang ketika itu memiliki luas 50 ribu hektar lebih yang merendam beberapa desa. Yang mencengangkan adalah bahwa tokoh ini menyumbat sumber air yang sangat besar tersebut hanya dengan sepotong puntung rokok (uthes=jawa) yang rokoknya ia cipta dari sebuah ranting kering. Ia terprovokasi ayah angkatnya untuk melakukannya.
.
Rawa Remang kini sudah kering kerontang dan menjadi sawah tadah hujan terutama diwilayah Sumberagung. Yang aneh dari bekas rawa ini adalah, walaupun pada saat musim kemarau panjang dan seluruh tanaman/rumput mati dan tanah pecah-pecah, namun ketika memasuki musim hujan tatkala turun hujan untuk pertama kalinya, maka penduduk setempat pada turun ke sawah membawa perlengkapan penangkap ikan. Yang lebih aneh ikan-ikan tersebut berukuran besar, sebesar lengan dan betis orang dewasa. Ikan-ikan tersebut adalah lele, betutu, bethik(mirip mujair), sili (kepala dan ekor sulit dikenali) dan belut.
.
Rumah sederhana semi permanen yang kini dihuni oleh orang yang mengaku sebagai juru kunci Goa Tan Tik Sioe, berdiri tepat diatas tanah bekas rumah(loji) milik pak Boediman, ayah angkat Tan Tik Sioe yang dulu berdiri sangat megah berarsitektur eropa dari bahan kayu jati tua. Namun ketika tentara cebol tengik Jepang masuk, semua dimusnahkan dan dibumihanguskan oleh "TENTARA CEBOL TENGIK" tersebut bersama-sama dengan Gereja, Rumah Sakit dan Sekolah milik Gereja setempat yang dikelola oleh pak Budiman bersama Eyang Buyut.
Semua nama, tempat, situs dan apa saja yg saya sebut dalam cerita ini adalah "ada" dan masih eksis hingga kini, dan dapat dibuktikan secara kasat mata........



Berlanjut "Cerita Tan Tiek Siu  (VI)
Sumber :tantieksioesian.blogspot.com

Tidak ada komentar: